Selasa, 30 November 2010

TUGAS IBM



Nama:Prayudhi Wiratama
Kelas:Pis 10-02
Nim: 30110124
Jenis-jenis Rasio Keuangan
Terdapat berbagai definisi tentang rasio dan begitu variatif antara satu analis dengan
lainnya demikian juga antara satu text book dengan text book lainnya atau antara satu laporan
keuangan dengan laporan keuangan lainnya (White, 2002). Berikut dikutip beberapa rasio
keuangan yang umum digunakan yang disadur dari buku The Analysis and Use of Financial
Statements oleh White, Sondhi dan Fried (2002) hal. 119—135.
Rasio Likuiditas
             Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.
Di tinjau dari likuiditas, maka keadaan perusahaan dapat dibedakan :
a. Likuid, perusahaan yang mampu memenuhi seluruh kewajiban keuangan, khususnya kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
b. Ilikuid, perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan, khususnya kewajiban jangka pendeknya.
Disamping itu likuiditas digolongkan atas :
a. Likuiditas badan usaha, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada pihak luar perusahaan ( kreditur ).
b. Likuiditas perusahaan, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada pihak dalam perusahaa.
Rasio akivitas
 Rasio aktivitas menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan (sales)
dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan tersebut. Rasio
aktivitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal yang dibutuhkan perusahaan (baik
untuk kegiatan operasi maupun jangka panjang). Misalnya untuk meningkatkan penjualan akan membutuhkan tambahan aset. Rasio aktivitas memungkinkan para analis menduga kebutuhan ini serta menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan aset yang dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhannya.Dua buah contoh rasio aktivitas: inventory turnover, total asset turn over.
Rasio Leverage
Semakin tinggi proporsi debt relatif terhadap ekuitas meningkatkan risiko perusahaan.
Sebagaimana rasio lainnya faktor industri dan ekonomi sangat mempengaruhi, baik tingkat debt maupun sifat debt (jatuh tempo dan tingkat bunga tetap dan variabel). Misalnya industri dengan modal yang intensif cenderung untuk menggunakan tingkat debt yang tinggi untuk mendanai property, plan, and equipment-nya. Debt untuk mendanai kegiatan semacam itu harus bersifat jangka panjang agar sesuai dengan jangka waktu aset yang diperoleh. Debt ratio ditunjukkan dengan perbandingan debt to total capital, debt to equity .
Rasio Profitabilitas
Investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan, menunjang, dan meningkatkan profit. Profitability dapat diukur beberapa hal yang berbeda, namun dalam dimensi yang saling terkait. Pertama, terdapat hubungan antara profitdengan sales sehingga terjadi residual return bagi perusahaan per rupiah penjualan.  Pengukuran yang lainnya adalah return on investment (ROI) atau disebut juga return on asset (ROA), yang berkaitan dengan profit dan investasi atau aset yang digunakan untuk menghasilkannya. Return on sales dapat berupa rasio gross margin, operating margin, profit margin. Return on investment dapat berupa rasio return on asset, dan return on equity.
Rasio Pertumbuhan
merupakan  rasio  yang  menggambarkan kemampuan  perusahaan  mempertahankan  posisi  ekonominya  di  tengah pertumbuhan perekonomian dan sector usahanya.

Rasio Penilaian
yaitu  rasio  yang  memberikan  ukuran kemampuan  manajemen  dalam  menciptakan  nilai  pasar  usahanya  di  atas  biaya investasi.

Bentuk-bentuk Rasio Keuangan
Menurut J. Fred Wetson, bentuk-bentuk rasio keuangan adalah sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
-Rasio Lancar (Current Ratio)
-Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio / Acid Test Ratio)
-Rasio Kas (Cash Ratio)
-Rasio Perputaran Kas
-Inventory To Net Working Capital
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
-Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio utang (debt ratio)
-Jumlah kali perolehan bunga (Times Interest Erned)
-Lingkup Biaya Tetap (Fixed Charge Coverage)
-Lingkup Arus Kas (cash flow Charge)
3. Rasio Aktivity (Activity Ratio)
-Perputaran persediaan (Inventory Turn Over)
-Rata-rata jangka waktu penagihan /perputaran piutang (Average Collection Period)
-Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over)
-Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)
 4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
-Margin Laba Penjualan (Profit Margin on Sales)
-Daya Laba Dasar ( Basic Earning Power)
-Hasil pengembalian total aktiva (Return on Total Assets)
-Hasil pengembalian ekuitas (Return on Total Equity)
5.Rasio  Pertumbuhan  (Growth  Ratio),
-Pertumbuhan penjualan
-Pertumbuhan labe bersih
-Pertumbuhan perndapatan per saham
-Pertumbuhan dividen per saham
6.Rasio  Penilaian  (Valuatioan  Ratio),
-Rasio harga saham terhadap pendapatan
-Rasio nilai pasar saham terhadap nilai bukuBegitu  pula  bentuk-bentuk  rasio  keuangan 

menurut  James  C  van  Horne,  Gerald dan  James  O  Gill  pada  dasarnya  memiliki  kesamaan  dalam  menggolongkan  rasio keuangan.  Jika  terdapat  perbedaan,  hal  tersebut  tidak  terlalu  menjadi  masalah,  karena masing-masing  ahli  keuangan   hanya  berbeda  dalam  penempatan  kelompok  rasionya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar